Review #BUKANBUKUDIET, Alvin Hartanto: Turun Berat Badan Tanpa Gimmick
Kamu pernah nggak sudah diet mati-matian, tapi nggak lama berat badan malah naik ke berat semula? Kalau saya pernah, malah jadi lebih gemuk dari sebelum diet! Haha. Waduh, kalau sudah begini, salahnya di mana ya?
Akhirnya saya menemukan jawabannya di buku kuning ini. Saya membelinya sudah cukup lama, sekitar tahun 2019, dan sudah mengikuti sebagian besar isinya. Buku ini juga telah mengubah cara pandang saya terhadap diet.Identitas Buku
- Judul: #BUKANBUKUDIET
- Penulis: Alvin Hartanto
- Ilustrator: Frans Sitanggang
- Penerbit: Grasindo
- Tahun: 2018
- Tebal: 179 halaman (hard cover)
- ISBN: 978-602-452-882-9
Tentang Penulis
Alvin Hartanto adalah seorang pelatih kebugaran, nutrisionis, motivator, dan pembicara kesehatan asal Indonesia. Ia memiliki spesialisasi dalam nutrisi kebugaran dari International Sports Sciences Association (ISSA) dan kebugaran wanita dari National Academy of Sports Medicine (NASM).
Desain dan Tampilan buku
Dengan tebal 179 halaman, buku ini punya konten yang padat tapi tetap ringan untuk dinikmati.
Yang bikin makin spesial, covernya hardcover, jadi lebih kokoh dan awet. Plus, ada bonus pembatas buku lucu. Dan yang paling keren? Isi full color dengan ilustrasi! Jadi, bukan cuma baca, tapi juga bisa menikmati visual yang bikin pengalaman membaca lebih seru.
Apa yang dibahas dalam buku ini??
Sesuai dengan judulnya, buku ini memang nggak mengajarkan cara diet seperti yang banyak orang ketahui dan inginkan.
Yang pertama dan utama dari buku ini adalah meluruskan mindset yang salah mengenai diet, karena inilah yang menjadi akar penyebab kegagalan dalam menurunkan berat badan.
Tapi jangan salah, meskipun ini #bukanbukudiet, di dalamnya memang berisi cara menurunkan BB. Hanya saja, metode yang diberikan efektif, aman, murah, mudah, dan tetap berbasis bukti ilmiah. Jadi, nggak perlu lagi tersiksa dengan diet yang aneh-aneh atau buang-buang uang untuk membeli suplemen ini itu.
Penulis menekankan bahwa jika BB kita berlebih, jangan hanya berpikir soal diet, apalagi mengharapkan BB turun drastis dalam waktu singkat. Ini adalah salah satu mindset yang keliru. Soalnya, sekarang banyak yang ingin turun BB dengan cara yang kurang aman, misalnya menggunakan obat-obatan atau melakukan diet-diet menyiksa agar bisa turun lebih cepat.
Mengubah Pola Hidup, Bukan Sekadar Diet
Isi buku ini cukup simpel, kok. Kita yang menginginkan tubuh ideal akan diajak untuk mengubah pola hidup sehat secara keseluruhan dan berkelanjutan, bukan sekadar berdiet sesaat.Jika kita hanya fokus pada diet, setelah turun sekian kilo atau mencapai target, pola makan biasanya mulai nggak dijaga dan olahraga pun semakin jarang. Makanya, nggak heran kalau BB kita kembali ke angka semula.
Beda ceritanya kalau mindset kita adalah menjalani gaya hidup sehat. Kebiasaan ini lebih bertahan lama dan BB ideal pun akan lebih stabil.
"Ingat, kalau kita memilih berdiet secara ekstrem, suatu hari nanti kita mungkin akan berhenti melakukannya. Namun, jika kita mengubah gaya hidup, kita bisa menjalaninya dan mempertahankannya seumur hidup." – Hlm. xiSelain meluruskan pola pikir yang keliru soal menurunkan BB, buku ini juga menjelaskan fakta vs mitos dalam dunia diet. Mulai dari mitos makanan, mitos kesehatan, hingga mitos diet yang malah bikin kita tambah gemuk!
Mitos-mitos ini harus diluruskan agar kita tidak terjebak dalam informasi yang salah dan menghambat proses mencapai tubuh sehat.
Pola Makan & Olahraga dalam Buku Ini
Dalam mencapai BB sehat, tentu tidak lepas dari pola makan dan olahraga. Di buku ini, kita diberikan contoh meal plan makanan sehat, enak, dan mudah dibuat. Ada beberapa pantangan juga, seperti menghindari makanan manis dan gorengan.Tapi jangan khawatir, kita tetap boleh melakukan cheating alias makan makanan tinggi kalori seperti es krim atau gorengan, selama tidak berlebihan dan dilakukan sesekali saja.
Olahraga yang dicontohkan di buku ini pun mudah dan sederhana. Terdiri dari dua jenis latihan:
1. Bodyweight exercise untuk membangun massa otot, seperti plank, lunges, donkey kick.
2. Cardio untuk membantu membakar lemak, seperti jogging dan lompat tali.
Semua olahraga ini bisa dilakukan di rumah, jadi nggak perlu repot pergi ke gym hanya untuk menurunkan BB.
"Salah satu kunci untuk memperbaiki metabolisme tubuh adalah dengan menambah massa otot." – Hlm. 25
Review Buku #BUKANBUKUDIET
Saya suka buku ini karena dikemas dalam sampul hardcover, berwarna, dan penuh ilustrasi menarik.
Tapi yang terpenting, gagasan penulis didukung oleh bukti ilmiah terbaru dari ilmu nutrisi. Soalnya, bahaya banget kalau kita mendapatkan info kesehatan dari pseudosains atau sekadar katanya-katanya saja.
Sangat menarik bahwa sebuah buku metode menurunkan BB justru diawali dengan meluruskan pola pikir yang salah terhadap diet. Saya setuju bahwa mindset harus dibenahi dulu, karena mindset yang salah akan menuntun pada tindakan yang salah juga. Inilah yang pernah saya alami ketika gagal menurunkan BB.
Dulu, saya pernah menargetkan turun 10 kilo dalam satu bulan dengan diet ekstrem, membatasi makan kurang dari 1000 kalori sehari. Gilanya, saya berhasil turun 8 kilo dalam 3 minggu! Padahal, kehilangan BB 2 kilo sebulan saja sudah sangat besar menurut standar ilmu gizi.
Efek sampingnya? Saya jadi lemas, sulit berkonsentrasi, bahkan menstruasi terlambat. Dan yang paling menyebalkan, nggak lama kemudian BB saya malah kembali ke berat semula—bahkan lebih dari sebelumnya!
Ternyata, selain metodenya memang keliru, mindset saya juga salah. Saya hanya ingin BB turun cepat, tanpa peduli apakah caranya sehat atau tidak, dan tanpa mempertimbangkan apakah saya bisa mempertahankan hasilnya.
"You don’t have to eat less, you just have to eat right." – Hlm. 42
Padahal, kalau mindset-nya adalah menjalani pola hidup sehat, setiap hari saya akan makan lebih bergizi, lebih rendah kalori, dan menjalani gaya hidup yang lebih aktif.
Dengan menjalani gaya hidup sehat seperti ini, saya yakin BB yang sehat akan mengikuti dengan sendirinya. Dan benar saja, setelah mengikuti cara-cara dalam buku ini, BMI saya kembali normal setelah sempat overweight selama hamil dan menyusui.
Yang saya lakukan cukup simpel: makan seperti biasa dengan memperhatikan jumlah kalori dan melakukan kardio 5 kali seminggu selama 30 menit.
"...untuk mencapai fat loss (mengurangi lemak), yang kamu lakukan sederhana. Kamu cukup mengingat kalori in (kalori masuk) dan kalori out (kalori keluar)." – Hlm. 36
Hal tersulit bagi saya dari buku ini? Menghindari gorengan! Ini benar-benar tantangan, haha.
Rating Minimareads
⭐️⭐️⭐️⭐️ 4.5/5 untuk buku yang berhasil membuat saya turun berat badan dengan sehat dan berkelanjutan.



