5 Cara Menangani Writer's Block Menurut Buku 'Nulis Itu Dipraktekin'
Writer's block adalah suatu kondisi di mana seorang penulis sulit menuliskan apapun. Seakan-akan buntu ide, tidak tahu apa lagi yang mau ditulis.
Biasanya kondisi seperti ini sementara saja. Tidak lama seorang penulis bisa kembali mengungkapkan ide-idenya melalui tulisan lagi.
Di buku Nulis itu Dipraktekin, secara lengkap menuliskan cara-cara ampuh yang bisa dipraktekkan saat seorang penulis sedang menghadapi writer's block. Apa saja? Silakan simak tulisan di bawah ini.
baca juga: Review Buku Nulis Itu Dipraktekin, by Tim Wesfix
1. Apapun Itu, Jangan Menunda
Saat sedang mengalami kebuntuan ide, biasanya penulis akan berhenti dari kegiatan menulisnya. Karena dipikirnya, bagaimana mau menulis, idenya saja tidak ada. Akhirnya memilih untuk bersantai-santai, apalagi kalau deadline tulisannya masih panjang.
Padahal semakin kamu menunda, ide yang muncul malah akan semakin lama timbul. Jadi, tidak ada cara selain tetap bergerak untuk memancing inspirasi yang sedang buntu.
Procrastination alias kebiasaan menunda, merupakan biang keladi dari kebuntuan... -Buku Nulis Itu Dipraktekin, hal. 102
Di buku ini ada beberapa tips agar kamu sebagai penulis tidak terhanyut dalam sikap prokarastinasi, antara lain:
- Start earlier
Cara paling mudah untuk melawan kebiasaan menunda adalah dengan memaksakan diri memulai lebih awal dari jadwal semula. - Tetapkan tanggal tenggat palsu
Tetapkan tanggal deadline palsu lebih awal dan taatilah. - Buatlah sistem reward
Jadikan kegiatan menulis kamu menyenangkan. Rencanakan untuk menghadiahi diri sendiri saat target menulis kamu terpenuhi. - Ingat prioritas
Buatlah skala prioritas dalam kegiatan kamu. Tentu saja, yang teratas adalah kebutuhan kamu, dan yang paling akhir adalah keinginan. Perhatikan bahwa menyelesaikan karya termasuk pada skala kebutuhanmu, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. - Disconect from social media
Point terkahir ini sepertinya yang paling susah untuk dilakukan saat ini. Internet dan sosial media sepertinya sudah menjadi alat distraksi super ampuh yang bisa mengalihkan kita semua dari sesuatu yang lebih penting. Hal semacam scrolling berjam-jam di media sosial, binge watching, kebanyakan main game online, rasanya sudah menjadi 'wabah' yang menjangkiti banyak orang saat ini. Maka, sangat penting untuk mematikan internetmu untuk sementara waktu saat ada tulisan yang perlu kamu selesaikan.
2. Otak Atik Cerita yang Kamu Tulis
Tips ini ditujukan khusus untuk kamu yang sedang menyelesaikan sebuah karya fiksi.
Ketika kamu mengalami kebuntuan ide, mungkin itu suatu tanda kalau kamu perlu sedikit mengubah cerita, atau bahkan membongkar cerita yang telah kamu buat. Karena kebuntuan bisa terjadi karena memang ceritamu membuat kamu buntu.
Jadi, gak ada salahnya kalau kamu coba membongkar-bongkarnya selama karyamu belum rampung.
Di buku ini ada beberapa trik cara mengotak-atik cerita, antara lain:
- Ubah lokasi cerita
Mungkin lokasi ceritanya perlu diubah atau diperkaya. Atau kamu perlu membuat semacam setting baru dalam ceritanya. - Perkaya dinamika tokoh
Bisa saja yang stuck adalah tokoh kreasi kamu sendiri. Perkaya dinamika si tokoh dengan memberikan semacam kontradiksi dari apa yang ia katakan/lakukan di awal cerita untuk membuat suasana lebih beda. - Ubah metode narasi
Misalnya dengan cara mengubah sudut pandang penceritaan. - Perlambat "gerak cerita"
Barangkali cerita yang kamu kembangkan berjalan terlau cepat. Kamu bisa coba untuk membuat penggambaran lebih detil ketika mengenalkan suatu tokoh atau tempat tertentu.
3. Ingat Tujuan Awal Mengapa Kamu Menulis
Saat terjadi kebuntuan, kamu bisa menengok kembali apa-apa saja yang menjadi alasan, tujuan utama atau motivasi kamu dalam menulis.
Apakah kamu didorong untuk mendapatkan pengakuan? Atau mungkin kamu menulis untuk memperoleh penghasilan yang layak? Atau kamu menulis untuk mengangkat isu tertentu agar itu menjadi perhatian banyak orang?
Apapun tujuannya, dengan mengingat itu semua bisa membuat kamu termotivasi saat mengalami writer's block.
Jangan berhenti di tengah jalan. Kumpulkan semua alasan yang membuat Anda ada berada pada titik di mana Anda berada saat ini. (Hal. 109)
4. Cobalah Untuk Jalan-jalan ke Tempat Baru
Mungkin ide seperti ini tidak terpikirkan sebelumnya. Ini bisa membantu ketimbang terlalu banyak berselancar di dunia maya, yang mana bukannya memberi inspirasi, malah akhirnya bingung sendiri karena terlalu banyaknya informasi yang beredar.
Tempat baru, interaksi dengan orang baru, bisa memperkaya pengalaman kamu. Selain itu, dinamika serba baru ini akan mengisi ruang yang terlalu sumpek yang selama ini kamu hadapi sebagai penulis.
Yah, terkecuali kalau kamu seperti Stephen King yang lebih suka menutup diri dari dunia luar saat sedang menyelesaikan tulisan.
5. Luangkan Waktu Secara Rutin Untuk Hening
Hening di sini tidak sama dengan berdiam diri, atau sengaja mengurung diri saat menulis, melainkan mengheningkan isi pikiran dari segala macam hal yang membuat kamu lelah secara mental.
Kebuntuan bisa terjadi karena kamu terlalu jenuh dengan jadwal menulis yang terlalu padat. Atau mungkin merasa terbebani dengan pikiranmu sendiri.
Adakalanya kamu butuh menikati momen saat ini, karena buntu ide bisa terjadi karena kamu terlalu mencemaskan hasil di masa mendatang.
Oleh karena itu, luangkanlah secara rutin untuk sekedar hening, seperti melakukan meditasi sederhana.
Meditasi bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Pertama, siapkan tempat duduk yang nyaman, lalu bernapaslah perlahan, dan sadari hembusan nafas yang keluar masuk dari tubuhmu. Dalam momen ini kamu hanya perlu rileks, merasakan kesadaranmu sendiri, tidak memperhatikan apapun selain nafas yang berhembus.
Untuk melakukan meditasi sederhana seperti di atas ada berbagai macam teknik yang bisa kamu coba. Kamu bisa mencarinya di mesin pencari.
Itulah lima cara menghadapi writer's block menurut buku Nulis itu Dipraktekkin, yang disusun oleh Tim Wesfix.
Semoga insight di atas bisa membatu kamu yang sedang mengalami kebuntuan ide dalam menulis, ya. Semangat jadi penulis!